Saturday 19 April 2014

Review Samsung Galaxy S5 (2): Layar, Hardware dan Software

Yuhuu! Mimin balik lagi nih, di tetralogi review Samsung Galaxy S5 bagian kedua. Kali ini kita akan membahas tentang layar, hardware dan software yang diusung S5.

Belum baca bagian pertama? Baca disini.

PERHATIAN: Post ini tidak bermaksud untuk pamer. Post ini hanya memberikan informasi tentang flagship Samsung terbaru. Semoga anda menyukainya. :)


3. Layar
Masih menjadi tradisi, Samsung selalu memperbesar ukuran layar tiap versi Galaxy S yang dirilisnya. Ukuran layar diperbesar menjadi 5,1",hanya 0,1" lebih besar dari S4. Sayangnya, rumor yang mengatakan bahwa S5 akan menggunakan layar resolusi QHD (2560X1440) tak terbukti. Sebaliknya, S5 tetap setia dengan layar Full HD, sama seperti S4. Dengan ukuran layar yang diperbesar dan resolusi yang sama, kerapatan piksel S5 menurun menjadi 432 ppi (sebelumnya 441 ppi). Tak menjadi masalah bagi kebanyakan.

Teknologi Full HD Super AMOLED masih digunakan pada flagship Samsung terbaru ini. Warna yang dihasilkan tampak kinclong, bahkan jika dilihat dari samping atau dibawah terik mentari. Layar S5 pun masih dilindungi dengan baju zirah Corning, yakni Gorilla Glass 3. Hal ini membuat layar tetap perkasa meskipun dengan bodi yang tipis. Sekadar informasi, S5 memiliki tebal 8,1 mm, sedikit lebih tebal dari S4.

4. Hardware
Seperti S4 dan Note 3, S5 terdiri dari delapan belas versi, dan tentu saja dua prosesor, yakni Qualcomm Snapdragon 801 dan Samsung Exynos 5422. Berikut seri lengkapnya:
- SM-G900A (AT&T)
- SM-G900D (NTT Docomo)
- SM-G900F (Eropa)
- SM-G900H (Eropa)
- SM-G900I (Asia)
- SM-G900J (KDDI)
- SM-G900K (KT)
- SM-G900L (LG U+)
- SM-G900M (Vodafone)
- SM-G900P (Sprint)
- SM-G900R4 (US Cellular)
- SM-G900S (SK Telecom)
- SM-G900T (T-Mobile)
- SM-G900V (Verizon)
- SM-G900W8 (BMC)
- SM-G9006V (Tiongkok)
- SM-G9008V (Tiongkok)
- SM-G9009D (Dual SIM)

Dari 18 versi diatas, hanya SM-G900H yang tidak mendukung LTE, dan satu-satunya dari 18 versi S5 yang menggunakan Exynos. (SM-G9006V/8V/9D mendukung TD-LTE, LTE-nya Tiongkok). SM-G900H adalah versi yang resmi beredar di Indonesia, dan versi itulah yang akan saya uji.

Jika 17 versi lainnya menggunakan Qualcomm Snapdragon 801, SM-G900H menggunakan prosesor buatan Samsung sendiri, yakni Exynos 5422 Octa. Exynos 5422 (universal5422) terdiri dari dua CPU quad-core, yakni ARM Cortex A15 dengan clock 2,1 GHz dan ARM Cortex A7 dengan clock 1,5GHz, tak lupa GPU Mali-T628 MP6 (S5 Snapdragon menggunakan Adreno 330) dan arsitektur big.LITTLE yang tersohor itu.

Buat yang belum tahu, apasih big.LITTLE itu? Ini adalah teknologi dari ARM yang digunakan untuk seluruh prosesor Exynos Octa, dimana sistem dapat menyesuaikan prosesor mana yang digunakan pada saat tertentu. Jika dipakai buat kerja berat dan main game, A15 yang dipakai. Tapi jika digunakan untuk kerja yang ringan2 saja, A7-lah yang disuruh kerja.

Anehnya, di box malah tertulis clock 1,9 GHz dan 1,3 GHz. Padahal, clock segitu merupakan Exynos 5420 yang dipakai di Note 3, tetapi di CPU-Z tertulis universal5422 dan kami mendapatkan clock maksimal hingga 2100 MHz. Hal yang seharusnya patut kita syukuri.

Hal yang sangat disayangkan, RAM yang digunakan masih 2GB, sama seperti S4, tapi kalah dari Note 3 dan rivalnya, Sony Xperia Z2, yakni 3 GB. Enaknya nih, storage internal yang bisa digunakan jauh lebih lega dari S4, yakni 11,54 GB untuk versi 16 GB. Sebagai perbandingan, S4 versi 16 GB hanya menyediakan 8,82 GB. Mungkin hal ini disebabkan karena banyak fitur gimmick S4 yang dihilangkan atau disediakan secara opsional, hal itu juga akan kita bahas nanti.

Ini yang paling seru, benchmark! Dengan hardware yang superior meskipun versi Exynos, nilai Antutu S5 melesat dengan gemilang, yakni 37699. Hal ini praktis meletakkanya di posisi juara saat ini.

5. Software
Tak mau ketinggalan dengan rivalnya M8 dan Z2, S5 dilengkapi dengan Android 4.4.2 Kitkat, tentu dengan pemanis berupa Touchwiz UI versi terbaru. Jika Touchwiz sebelumnya terasa membosankan, maka di S5 Touchwiz mengalami sedikit perombakan, membuatnya lebih mencolok dan mudah digunakan. Hal ini membuat saya yang semula kecewa dengan Touchwiz di S4 dan sempat berpindah ke Cyanogenmod 11, akhirnya kembali ke Touchwiz.


Ikon2 yang ada kini mengalami penyegaran (gambar 1), meskipun masih dengan tata letak default yang sama. Ikon2 kini menjadi lebih mencolok, ala Kitkat versi AOSP, salah satu yang paling saya suka dari S5. Sebuah folder berisi Google Apps terpampang di layar pertama secara default. Bentuk foldernya mengingatkan saya dengan ikon folder klasik XP, hanya saja dibuat flat dan lebih memikat mata.

Beralih ke app drawer (gambar 2), kini app drawer Touchwiz juga mengadopsi gaya ala Kitkat versi AOSP, alias hanya menampilkan aplikasi tanpa widget. Bedanya, anda dapat mengelompokkan aplikasi dalam satu folder di App Drawer, suatu hal yang Kitkat versi AOSP tak bisa lakukan.

Lalu widget dikemankan? Lagi2 serupa dengan Kitkat AOSP. Galeri widget ternyata terselubung di home screen. (gambar 3) Cukup tahan area kosong di home screen (atau tahan tombol Recent Apps jika home sudah penuh), lalu pilih Widgets. Tinggal geser widget pilihan anda ke home screen. Yang lebih enak lagi, widget di aplikasi yang sama dikelompokkan menjadi satu folder, serupa dengan yang saya temukan saat mencoba MIUI. Selain itu, anda juga dapat mengganti wallpaper langsung dari menu ini, dari home screen, lock screen bahkan cover S View.

Sekarang kita ke notification bar (gambar 4). Ketika bagian atas ditarik, tampak menu yang sama sekali berbeda dengan S4. Yap, ikon di Quick Settings sekarang bulat-bulat, persis seperti pada kertas undangan event Unpacked 5. Notification bar kini dibalut dengan warna teal (biru kehijauan gelap), kebetulan juga warna kesukaan saya, hehehe..

Ada sedikit yang berbeda di antara Quick Settings dan brightness meter, yakni S Finder dan Quick Connect. S Finder berfungsi seperti universal search pada iOS, yakni mencari apa saja dalam S5 anda, seperti kontak, SMS, history bahkan file foto, lagu dan video. Sedangkan Quick Connect berfungsi untuk mengirim file dan mentransfer kontak secara instan via Bluetooth atau Wi-Fi Direct.

Salah satu fitur baru di S5 adalah My Magazine (gambar 5), fitur baru yang telah diimplementasikan sejak Note Pro dan Tab Pro. Fitur ini mirip seperti HTC Blinkfeed maupun Google Now, memungkinkan kita untuk membaca berita atau update dari jejaring sosial anda secara instan, hanya dengan menggeser layar ke sebelah kiri. 

Beralih ke Settings (gambar 6), kami disambut dengan wajah baru, yakni Grid View dan ikon ala brosur undangan Unpacked 5. Jika tidak suka, anda dapat memilih List View ala Kitkat AOSP, atau Tab View ala Touchwiz lama. 


Sekian dulu tetralogi review Galaxy S5 part 2. Next, kita akan membahas tentang fitur2 baru yang membuat Galaxy S5 sayang untuk dilewatkan. Apa saja itu? Stay tuned! :D